Contoh Kasus Penanganan Manajemen Konflik dan Manajemen Pengawasan (perusahaan terbuka)
Contoh kasusnya ada
perusahaan minyak dan gas bumi yang bergerak di Eksplorasi, Eksploitasi
dan Produksi minyak mentah yakni PT Pertamina EP. Kasus penjarahan
minyak mentah yang terjadi di Jalur Pipa Tempino-Plaju yang
menghubungkan antara Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi
ternyata menghadapkan PT Pertamina EP pada situasi krisis. Kecanggihan
teknologi telekomunikasi dan media komunikasi dewasa ini, telah membuat
perusahaan tidak dapat lagi menyembunyikan suatu krisis dari telinga
pers. Beberapa upaya dilakukan untuk meminimalisir aksi penjarahan
minyak, namun prosentase angka penjarahan minyak mentah khsusnya di
jalur Tempino-Plaju semakin mengkhawatirkan. Puncaknya pada tanggal 03
Oktober 2012 terjadi ledakan dan kebakaran akibat aktivitas penjarahan
minyak dan menimbulkan korban jiwa yang juga oknum pencuri. Peristiwa
tersebut menjadi trigger dari kasus-kasus penjarahan minyak mentah yang
dialami oleh PT Pertamina EP sebelumnya. Dalam hitungan detik, berita
mengenai peristiwa ledakan dan kebakaran yang diakibatkan oleh aksi
penjarahan minyak tersebar ke berbagai penjuru dunia dan menyebabkan
penanggulangan krisis menjadi tidak lebih mudah.
Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi
komunikasi krisis yang dilakukan oleh fungsi public relations PT
Pertamina EP dalam menyelesaikan krisis pada kasus penjarahan minyak
mentah di Jalur Pipa Tempino-Plaju. Tentunya untuk menanggulangi krisis
diperlukan suatu perencanaan krisis yang dapat merespon, menghadapi dan
menangani krisis dengan cepat dan tepat, yang didalamnya memasukkan
faktor komunikasi sebagai bagian penting dalam penyelesaian krisis.
Untuk
melihat Strategi Komunikasi Krisis yang dilakukan fungsi Public
Relations PT Pertamina EP maka akan dilihat berdasarkan tahapan krisis
berdasarkan empat tahapan krisis konsep Steven Fink (dalam Putra 2008)
dan strategi komunikasi krisis disetiap tahapannya akan dikaji
menggunakan Teori Coombs (1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
strategi komunikasi krisis yang dilakukan oleh fungsi public relations
PT Pertamina EP dalam kasus penjarahan minyak mentah yakni
mengimplementasikan strategi komunikasi excuse, ingratiation
justification, corrective action, full apology dan attack the accuser.
Namun, tidak untuk menerapkan strategi komunikasi Denial, karena melihat
skala krisis yang memang membutuhkan dukungan dari berbagai banyak
pihak.
Source:
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=64483
http://puspitaft.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-konflik-contoh-kasus.html
Komentar
Posting Komentar