Ciri-ciri dari organisasi yang sehat, tepat, dan sempurna beserta contohnya
Manusia merupakan makhluk sosial,
tidak dapat hidup sendiri. Manusia pasti membutuhkan orang lain untuk memenuhi
setiap kebutuhannya. Salah satu wadah yang bisa membantu manusia dalam memenuhi
kebutuhannya adalah organisasi.
Organisasi berasal dari kata organum (Latin)
dan organom (Yunani) yang berarti alat, anggota, bagian, atau badan.
Secara sederhaan, organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
A. Organisasi yang Sehat
Organisasi yang
sehat adalah organisasi yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
Organisasi harus memiliki anggota
yang jelas identitas dan kuantitasnya; Saat ini, setiap organisasi yang modern
pasti menuntut para anggotanya memiliki KTA (kartu tanda anggota), agar tidak
timbul ”romli” atau “rombongan liar” yang merupakan kumpulan dari ”talap” alias
“anggota gelap” dari sebuah ”OTB” singkatan dari “organisasi tanpa bentuk”.
Organisasi harus memiliki pula
identitas yang jelas tentang keberadaannya dalam masyarakat; Artinya, jelas di
mana alamat kantornya. Tampak pula aktivitas sehari-hari kantor tersebut dalam
menjalankan roda organisasi. Ada pula nama, lambang, dan tujuan organisasi yang
termuat dalam AD (anggaran dasar) dan ART (anggaran rumah tangga). Demikian
pula struktur organisasinya. Masih banyak lagi yang bisa membuktikan keberadaan
organisasi itu di mata masyarakat. Jika identitas tak jelas, maka jangan
salahkan masyarakat bila menaruh curiga terhadap organisasi itu.
Organisasi harus memiliki pemimpin
serta susunan manajemen yang juga jelas pembagian tugasnya; Masing-masing
bagian, divisi, maupun seksi juga aktif memainkan perannya. Tidaklah bagus
ketika suatu organisasi yang terlihat aktif hanyalah ketuanya saja. Ini sangat
ganjil dan bisa disebut ”sakit parah”, bahkan tampak seperti pertunjukan
sirkus one man show dalam manajemen organisasi itu.
Dalam setiap aktivitas organisasi
harus mengacu pada manajemen yang sehat; Misalnya, ada tiga tahapan dalam
menjalankan roda organisasi, yaitu planning (perencanaan), action (pelaksanaan), dan evaluation (penilaian).
Ketiga tahapan itu selalu dimusyawarahkan dan melibatkan sebanyak mungkin
anggotanya, terutama saat melewati tahap action.
Dalam manajemen itu, yang juga harus
mendapat perhatian serius adalah administrasi. Surat bernomor, kop surat, dan
ciri-ciri administrasi lainnya yang lazim ada di sebuah organisasi.
Organisasi harus mendapat tempat di
hati masyarakat sekitarnya; Artinya, organisasi itu dirasakan benar manfaatnya
bagi masyarakat. Maka, kegiatan organisasi dituntut untuk mengakar kepada
kebutuhan anggota khususnya, bahkan untuk masyarakat di sekelilingnya.
B. Organisasi Berhasil
Seorang gadis
desa murung karena dipaksa menikah dengan pemuda pilihan orangtuanya yang
sebetulnya tidak ia sukai. Hatinya sebenarnya sudah tertambat pada pemuda lain,
pemilik warung kecil di ujung desa. Namun, orangtuanya berpikiran lain. Pilihan
mereka adalah pemuda yang sudah bekerja di kota, karyawan perusahaan swasta,
kelihatan makmur. Sekian tahun kemudian, ternyata si anak yang benar. Warung
kecil itu sudah berubah, selain menjual berbagai kebutuhan serba ada, juga jadi
penyalur gas, wartel, rental VCD, dan pemiliknya sudah menjadi orang paling
kaya di desa itu. Sedangkan menantu pilihan orangtua sudah sekian tahun menganggur
karena terkena PHK.
Cerita di atas menggambarkan kepada
kita bahwa sering kali kita slah mengukur keberhasilan atau potensi
keberhasilan seseorang. Kalau demikian bagaimana kita akan mengukur
keberhasilan organisasi yang lebih besar dan bersifat multidimensi?
Pada awalnya, banyak orang yang
berpikir bahwa mengukur keberhasilan organisasi sederhana saja, yaitu apa yang
menjadi output organisasi dan sejauh mana organisasi sanggup mencapai
sasarannya dalam menghasilkan output tersebut. Kalau sasaran tercapai
berarti organisasi berhasil, kalau sasaran tidak tercapai berarti organisasi
tidak berhasil. Ini dinamakan dengan pendekatan sasaran.
Jika kita pahami cara yang demikian
memiliki banyak jebakan. Seperti contoh, mungkin saja ada perusahaan dianggap buruk
karena sebagian besar keuntungannya ternyata digunakan untuk investasi
memperkuat fungsi pemasaran, sementara di perusahaan lain sepenuhnya dianggap
keuntungan sehingga dianggap lebih berhasil karena jumlah atau persentasenya
lebih besar. Sekian tahun kemudian perusahaan pertama ternyata unggul,
sedangkan yang kedua terpuruk.
Kondisi yang lebih sulit lagi ialah
jika kita akan membandingkan keberhasilan beberapa organisasi. Apalagi jika
yang akan dibandingkan adalah organisasi-organisasi yang jenis outputnya
berbeda. Tetapi, kondisi sulit ini justru memunculkan gagasan baru. Suatu saat
disadari bahwa ada organisasi yang output-nya berbeda
tetapi input-nya sama. Seperti tukang roti dan tukang
cakwe, outputnya jelas berbeda tetapi inputnya sama-sama terigu.
Selanjutnya terpikir bahwa perusahaan yang kuat mestinya mempunyai posisi tawar
yang lebih baik (dibanding perusahaan yang kembang-kempis) terhadap pemasok
bahan baku.
Perusahaan yang kuat barangkali
diizinkan berutang, diberi harga yang lebih rendah, dsb. Dengan demikian
sesungguhnya kemampuan memperoleh input ini bisa dianggap sebagai
keberhasilan ataupun kekuatan organisasi. Maka muncul gagasan untuk
menggunakan pendekatan input, yaitu mengukur keberhasilan organisasi
dari kemampuannya mendapatkan input, terutama yang langka ataupun mahal.
Selanjutnya, terpikir lagi masalah
baru, bagaimana membandingkan keberhasilan organisasi yang
jenis input maupun output-nya berbeda? Diukur dengan pendekatan
sasaran maupun pendekatan input mestinya tidak pas
karena input dan output-nya berbeda.
Dari kalangan psikologi, muncul
asumsi bahwa jika karyawan atau anggota organisasi merasa senang dalam
menjalankan tugasnya, mereka akan bekerja dengan giat dan baik, sehingga akan
membuat organisasi lebih berhasil. Dengan dasar asumsi itu kemudian
muncul pendekatan proses internal yang berarti keberhasilan
organisasi diukur dari kepuasan kerja dari para anggotanya.
Namun kemudian, orang mulai tidak
puas dengan ketiga cara itu. Hal ini disebabkan masing-masing pendekatan hanya
mengukur satu sisi saja dari keberhasilan organisasi. Pendekatan sasaran hanya
memperhatikan keberhasilan organisasi dalam usaha mencapai sasarannya,
pendekatan input hanya tertarik pada keberhasilan organisasi dari sisi suplai,
pendekatan proses internal hanya mempertimbangkan kebahagiaan anggota
organisasi.
Seringkali pendekatan seperti ini
keliru. Suatu organisasi bisa dikatakan berhasil bila dilihat dari satu
pendekatan, tetapi belum tentu bisa dikatakan berhasil bila dilihat dari
pendekatan yang lain.
Karena berbagai kekurangan tersebut,
muncullah kombinasi dari ketiga pendekatan terseabut, sehingga kekurangan
pendekatan yang satu bisa ditutup oleh kelebihan pendekatan yang lain.
Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan integratif. Pendekatan
integratif tidak secara spesifik mengukur keberhasilan organisasi, tetapi
mencoba mendapat gambaran mengenai kondisi dari berbagai aspek yang terdapat
dalam sebuah organisasi, sehingga keluarannya adalah gambaran mengenai profil
organisasi. Selanjutnya, penafsiran terhadap profil itulah yang akan
menggambarkan keberhasilan organisasi. Sekarang ini, pendekatan integratif
lebih dikenal (popular) dengan nama balanced scorecard.
Contoh pendekatan integratif ini
adalah sebuah organisasi yang memiliki beberapa pihak yang berkepentingan dari
organisasi tersebut, misalnya pemilik, karyawan, konsumen, bank yang memberikan
kredit, komunitas, pemasok, pemerintah. Bagi para pemilik, perusahaan dianggap
bagus apabila sanggup memberikan keuntungan finansial yang besar ke kantong
mereka. Untuk karyawan, perusahaan dianggap bagus apabila mampu memberikan
kepuasan kerja, imbalan yang memadai, dan pengawasan yang “pas”. Konsumen
menilai keberhasilan perusahaan dari mutu produk ataupun jasa yang dihasilkan.
Dari uraian di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari beberapa
aspek, tergantung dari sisi mana kita akan menilai keberhasilan tersebut.
Beberapa pendekatan pengukuran keberhasilan di antaranya yang telah dijelaskan
ialah melalui pendekatan sasaran, pendekatan input, pendekatan proses
internal, dan pendekatan integratif.
Yang perlu diperhatikan ialah bahwa
apabila suatu organisasi ingin berhasil haruslah
memiliki competitive advantage (keunggulan kompetitif). Untuk
mencapai keunggulan kompetitif itu, tiap organisasi harus siap untuk berubah.
Dan untuk menjalani perubahan tersebut, tiap organisasi harus memiliki agen
perubahan (orang-orang yang siap, mau, dan memiliki semangat untuk menjalankan
perubahan).
C. Pengembangan Organisasi yang
Sudah Dikatakan Berhasil
Setiap
organisasi, baik yang sudah dikatakan berhasil ataupun belum perlu melakukan
pengembangan organisasi. Hal ini dikarenakan dengan pengembangan organisasi
dapat menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf
anggota organisasi, menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi
secara lebih terbuka, menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi, dan
merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan
diri.
Cara yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan organisasi, baik yang sudah berhasil ataupun belum pada umumnya
adalah sama. Hanya saja lingkupnya yang berbeda. Organisasi yang dikatakan
berhasil tentu memiliki lingkup pengembangan yang lebih besar dan luas dari
organisasi yang belum berhasil. Cara-cara atau tahap-tahap penerapan
pengembangan organisasi adalah sebagai berikut:
Tahap pengamatan sistem manajemen
atau tahap pengumpulan data; Dalam tahap ini perlu diamati sistem dan prosedur
yang berlaku di organisasi termasuk elemen-elemen di dalamnya seperti struktur,
sumber daya manusia, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan
keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah :
(1) Fungsi utama tiap
unit organisasi
(2) Peran masing masing
unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi
(3) Proses pengambilan
keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing-masing unit
(4) Kekuatan dalam
organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok dan antar individu dalam
organisasi.
Tahap diagnosis dan umpan balik;
Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional
masing-masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi . Ada beberapa
kriteria yang umumnya digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen-elemen tersebut,
di antaranya:
(1) Kemampuan
beradaptasi; yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan
masalah yang dihadapi
(2) Tanggung jawab;
kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi
(3) Identitas; kejelasan
misi dan peran masing masing unit
(4) Komunikasi;
kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi
(5) Integrasi; hubungan
baik dan efektif antar-pribadi dan antar-kelompok, terutama dalam mengatasi
konflik dan krisis
(6) Pertumbuhan; iklim
yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan, serta yang
selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama.
Tahap pembaruan dalam organisasi;
Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi
memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan
efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang
dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap
perubahan yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh sistem dalam organisasi,
bahkan mungkin akan mengubah sistem distribusi wewenang dan struktur
organisasi, rancangan strategi pembaruan harus didiskusikan secara matang dan
mendapat dukungan penuh pimpinan puncak.
Tahap implementasi pembaruan; Tahap
akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana
pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Kegiatan implementasi perubahan
meliputi :
(1) Perubahan struktur
(2) Perubahan proses dan prosedur
(3) Penjabaran kembali secara jelas
tujuan serta sasaran organisasi
(4) Penjelasan tentang peranan dan
misi masing-masing unit dan anggota dalam organisasi
Contoh dari organisasi, yaitu :
1. GERAKAN PRAMUKA INDONESIA
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
"Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki
arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang
meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka,
Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing
Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di
luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam
terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah
sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
2. KOPERASI
Istilah koperasi berasal dari bahasa asing co-operation. (Co = bersama,
operation = usaha), koperasi berarti usaha bersama, misalnya Koperasi Unit Desa
(KUD) artinya usaha bersama masyarakat di satu wilayah desa, Koperasi Karyawan
artinya usaha bersama para karyawan.
Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian,”Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak
sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”(pasal 3
UU No.12/1967).
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang
perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah “badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan”.
Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Koperasi harus
betul-betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata-mata dan bukan
kepada kebendaan. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan
derajat, dan kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi
ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun
pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui
musyawarah rapat anggota.
Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya sendiri dan
dapat juga kerja sama dengan badan usaha lain, seperti perusahaan swasta maupun
perusahaan negara.
3. WHO (WORLD HEALTH ORGANIZATION)
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah salah
satu badan PBB yang bertindak sebagai sebagai koordinator kesehatan umum
internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7
April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret Chan (menjabat mulai 8
November 2006). WHO mewarisi banyak mandat dan persediaan dari organisasi
sebelumnya, Organisasi Kesehatan, yang merupakan agensi dari LBB.
Konstitusi WHO menyatakan bahwa tujuan didirikannya WHO "adalah agar
semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang paling
memungkinkan". Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya penyakit
menular yang sudah menyebar luas.
WHO adalah salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama
kali muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika
diratifikasi ( Ratifikasi ) oleh anggota ke-26 PBB.
Jawarharlal Nehru, seorang pejuang kebebasan utama dari India, telah
menyuarakan pendapatnya untuk memulai WHO. Aktivitas WHO, juga sisa kegiatan
Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsa-bangsa), diatur oleh sebuah Komisi Interim
seperti ditentukan dalam sebuah Konferensi Kesehatan Internasional pada musim
panas 1946. Pergantian dilakukan melalui suatu Resolusi Majelis Umum PBB.
Pelayanan epidemiologi Office International d'Hygiène Publique Prancis
dimasukkan dalam Komisi Interim WHO pada 1 Januari 1947.
4. RUKUN TETANGGA (RT)
tujuan dari pembentukan organisasi ini adalah untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat sekitarnya. Misalnya, pelayanan pembuatan KTP, atau urusan
administrasi lainnya.
Rukun Tetangga (RT) adalah pembagian wilayah di Indonesia di
bawah Rukun Warga. Rukun Tetangga bukanlah
termasuk pembagian administrasipemerintahan, dan
pembentukannya adalah melalui musyawarah masyarakat
setempat dalam rangka pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desaatau Kelurahan.
Rukun Tetangga dipimpin oleh Ketua RT yang dipilih oleh warganya. Sebuah RT
terdiri atas sejumlah rumah (kepala keluarga).
Rukun tetangga merupakan organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh
pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat
Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk
membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan di desa dan kelurahan. Setiap RT sebanyak-banyaknya
terdiri dari 30 KK utk Desa dan sebanyak-banyaknya 50 KK utk
kelurahan yg dibentuk berdasarkan Permendagri No.7/1983 ttg Pembentukan RT dan RW.
5. RUKUN WARGA (RW)
RW merupakan gabungan dari beberapa RT. RW dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepadamasyarakat yang tinggal di wilayah RW tersebut. RW dipimpin
oleh seorang ketua RW yang dipilih olehketua-ketua RT atau perwakilan dari
warga RT yang tergabung dalam wilayah RW tersebut.
Rukun Warga (RW) adalah pembagian wilayah di Indonesia di
bawah Dusun atau Lingkungan. Rukun Warga bukanlah termasuk
pembagian administrasi pemerintahan, dan pembentukannya adalah melalui
musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan kemasyarakatan yang
ditetapkan oleh Desaatau Kelurahan.
Rukun Warga dipimpin oleh Ketua RW yang dipilih oleh warganya. Dewasa ini
banyak Pemilihan Ketua RW di Indonesia yang dimodel mirip dengan Pemilihan
Presiden atau Pemilihan Kepala Daerah, dimana terdapat kampanye dan pemungutan
suara. Sebuah RW terdiri atas sejumlah Rukun
Tetangga.
Rukun warga merupakan organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh
pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat
Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk
membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan di desa dan kelurahan. Setiap RT sebanyak-banyaknya terdiri dari
30 KK utk Desa dan sebanyak-banyaknya 50 KK utk kelurahan yg dibentuk
berdasarkan Permendagri No.7/1983 ttg Pembentukan RT dan RW.
6. DESA/KELURAHAN
Desa/Kelurahan adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yurdiksi. Pengertian desa atau kelurahan berdasarkan UU No. 32 tahun
2004 tentang pemerintahan daerah yaituPemerintahan desa dipimpin oleh kepala
desa yang di bantu oleh perangkat desa. Kepala desa dipilihlangsung oleh
masyarakat desa tersebut. Perangkat desa terdiri atas sekretaris desa dan
perangkat desalainnya.
Sedangkan kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang diangkat oleh
bupati/walikota atas usul camat. Dalam melaksanakan tugasnya lurah di bantu
oleh perangkat kelurahan.
7. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah sebuah lembaga yang dibentuk untuk
membantu pengaturan dan penyelenggaraan pemerintahan desa. Tugasnya membuat dan
melaksanakan peraturan desa, menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD dapat dianggap
sebagai "parlemen"-nya desa. BPD merupakan lembaga baru di desa pada
era otonomi daerah di Indonesia.
Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan
keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat.
Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun
Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau
pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat
diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan
Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan
Perangkat Desa.
Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota,
dimana sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama
dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota.
Ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD
yang diadakan secara khusus. BPD berfungsi menetapkan Peraturan
Desa bersama Kepala
Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Wewenang BPD antara lain:
· Membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa
· Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan
Kepala Desa
· Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa
· Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa
· Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi
masyarakat; dan
Penggunaan nama/istilah BPD tidak harus seragam pada seluruh desa di
Indonesia, dan dapat disebut dengan nama lain.
8. DEWAN KELURAHAN
Dewan Kelurahan merupakan organisasi yang dibentuk di tingkat kelurahan.
Dewan Kelurahanmerupakan mitra kerja kepala kelurahan. Tugas dewan kelurahan
adalah memberikan masukan kepadakepala kelurahan, terutama yang berkaitan
dengan aspirasi masyarakat. Ketua dewan kelurahan diambildari tokoh masyarakat
yang tinggal di wilayah kelurahan tersebut.
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di
bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di
Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai
Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah
yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa.
Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas.
Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.
9. KARANG TARUNA
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna
merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar
kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial
sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai
organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan
pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis
produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik
sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi
kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah
Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan
dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat
Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan
organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun
masa yang akan datang.
karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur
keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan
batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan
kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga,
ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
10. YAYASAN
Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan
tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan,
didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam
undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004
menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya
pada tanggal 6 Oktober 2004.
Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan
mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan
dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau
pejabat yang ditunjuk. Permohonan pendirian yayasan dapat diajukan kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan. Yayasan yang telah memperoleh
pengesahan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh
Pengurus. Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada
Pembina mengenai keadaan keuangan dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas
bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam
menjalankan kegiatan yayasan.
11. POSYANDU
Pos Layanan Terpadu (Posyandu) didirikan oleh masyarakat untuk memberikan
layanan terpadu kepadawarga masyarakatnya, khususnya kesehatan balita. Kegiatan
di posyandu meliputi pemeriksaan kesehatanbayi, penimbangan bayi, pemberian
makanan tambahan, dll.
Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan
kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang
dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari
masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa. A.A. Gde
Muninjaya (2002:169) mengatakan : ”Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah
suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah
kerja Puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun,
balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan Pos pelayanan terpadu
(Posyandu)”. Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan
yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan,
aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya. (Departemen
kesehatan, 1987:10).
Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi,
timbang berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui
suatu Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
dan dicanangkan pada sekitar tahun 1986.
Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat kembali melalui Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal 13
Juni 2001 yang antara lain berisikan
“Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu” yang antara lain meminta diaktifkannya
kembali Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Posyandu di semua tingkatan
administrasi pemerintahan. Penerbitan Surat Edaran ini dilatarbelakangi oleh
perubahan lingkungan strategis yang terjadi demikian cepat berbarengan
dengan krisis moneter yang berkepanjangan.
Menurut Depkes tujuan diselenggarakan Posyandu
adalah untuk:
· Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran.
· Mempercepat penerimaan NKKBS.
· Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan
kesehatan dan lainnya yang menunjang, sesuai dengan kebutuhan.
12. BKB
BKB yaitu bina keluarga balita yang didirikan oleh masyarakat atas petunjuk
dari BKKBN. Tujuannyaadalah untuk memberikan ilmu penanganan perkembangan
kecerdasan balita sejak dini kepada ibu balita.
Kegiatannya meliputi pemberian materi kepada ibu balita, praktek
perkembangan kecerdasan balita, caramemakai permainan edukatif (APE), dll.
Sasarannya terutama ibu-ibu yang mempunyai balita.
13. ORGANISASI PAPUA MERDEKA (OPM)
adalah sebuah organisasi separatisme yang menentang pemerintahan yang sah
dengan gerakan makarnya dan berada di wilayah Papua
Barat. Sebelum era reformasi,
provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua
Barat ini disebut dengan nama Irian
Jaya.
OPM ditengarai sering melakukan aksi kekerasan dan melakukan penyerangan
bersenjata terhadap warga sipil termasuk TNI dan Polri di berbagai wilayah
Papua untuk menciptakan ketidakstabilan. Pemerintah menurunkan TNI dan Polri
untuk melakukan penumpasan terhadap gerombolan OPM yang sudah sangat meresahkan
warga.
Penyatuan wilayah Irian Jaya (sekarang Papua) kedalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
adalah sah dan dibenarkan olehPerserikatan Bangsa-Bangsa.
14. BUDI UTOMO
Boedi Oetomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan
para mahasiswa STOVIA yaituGoenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20
Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini
bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya
Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesiawalaupun
pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan
berpendidikan Jawa. Saat ini tanggal berdirinya Budi
Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Berdirinya Budi Utomo tak bisa lepas dari peran dr. Wahidin Sudirohusodo,
walaupun bukan pendiri Budi Utomo, namun beliaulah yang telah menginspirasi
Sutomo dan kawan-kawan untuk mendirikan organisasi pergerakan nasional ini.
Wahidin Sudirohusodo sendiri adalah seorang alumni STOVIA yang sering
berkeliling di kota-kota besar di Pulau Jawa untuk mengkampanyekan gagasannya
mengenai bantuan dana bagi pelajar-pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu
melanjutkan sekolah. Gagasan ini akhirnya beliau kemukakan kepada
pelajar-pelajar STOVIA di Jakarta, dan ternyata mereka menyambut baik gagasan
mengenai organisasi pendidikan tersebut.
Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908, dihadapan beberapa mahasiswa STOVIA,
Sutomo mendeklarasikan berdirinya organisasi Budi Utomo. Tujuan yang hendak
dicapai dari pendirian organisasi Budi Utomo tersebut antara lain:
1. Memajukan pengajaran.
2. Memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan.
3. Memajukan teknik dan industri.
4. Menghidupkan kembali kebudayaan.
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo menyelenggarakan kongresnya yang
pertama di Kota Yogyakarta. Hingga diadakannya kongres yang pertama ini, BU
telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota, yakni Batavia, Bogor, Bandung,
Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Pada kongres di Yogyakarta ini,
diangkatlah Raden Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati Karanganyar) sebagai
presiden Budi Utomo yang pertama. Semenjak dipimpin oleh Raden Adipati
Tirtokoesoemo, banyak anggota baru BU yang bergabung dari kalangan bangsawan
dan pejabat kolonial, sehingga banyak anggota muda yang memilih untuk
menyingkir.
Dibawah kepengurusan "generasi tua", kegiatan Budi Utomo yang
awalnya terpusat di bidang pendidikan, sosial, dan budaya, akhirnya mulai
bergeser di bidang politik. Strategi perjuangan BU juga ikut berubah dari yang
awalnya sangat menonjolkan sifat protonasionalisme menjadi lebih kooperatif
dengan pemerintah kolonial belanda.
Pada tahun 1928, Budi Utomo masuk menjadi anggota PPPKI (Permufakatan
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia), suatu federasi
partai-partai politik Indonesia yang terbentuk atas prakarsa PNI Sukarno.
Jika dilihat dari keanggotaannya, Budi Utomo sebenarnya adalah sebuah
perkumpulan kedaerahan Jawa. Namun sejak konggres di Batavia tahun 1931,
keanggotaan Budi Utomo dibuka untuk semua orang Indonesia. Budi Utomo juga
membuktikan diri sebagai sebuah organisasi yang bersifat nasional dengan cara
bergabung di PBI (Persatuan Bangsa Indonesia). Penggabungan inilah yang
kemudian membentuk sebuah organisasi baru bernama PARINDRA (Partai Indonesia
Raya).
Meskipun pada masanya Budi Utomo tidak memiliki pamor seterang
organisasi-organisasi pergerakan nasional lain seperti Sarekat Islam (SI) atau
Indiche Partij (IP). Namun BU tetap memiliki andil yang besar dalam perjuangan
pergerakan nasional karena telah menjadi pelopor organisasi kebangsaan. Itulah
mengapa hari kelahiran Budi Utomo, 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan
Nasional.
15. SERIKAT BURUH SEJAHTERA INDONESIA (SBSI)
Dibentuk ketika pemerintahan Orde
Baru masih berkuasa di Indonesia.
Saat itu pemerintah menetapkan bahwa di Indonesia hanya ada satu organisasi
para buruh,
yaitu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).
Namun SPSI yang seharusnya mewakili dan memperjuangkan kepentingan-kepentingan
para buruh dalam kaitan dengan pekerjaannya, pada kenyataannya lebih sering
memihak kepada pemilik perusahaan dan pemerintah, yang berkepentingan untuk
memelihara kondisi kerja yang menguntungkan para pemilik modal agar Indonesia
tetap menarik bagi mereka.
Hal ini menimbulkan banyak ketidakpuasan di kalangan para buruh. Karena itu
pada 25 April 1992,
dalam sebuah pertemuan buruh nasional diCipayung, Jawa
Barat, dibentuklah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia. Tokoh-tokoh
yang ikut memprakarasi pembentukan organisasi ini antara lain adalah Dr. Muchtar
Pakpahan, Abdurrahman
Wahid (Gus Dur), Rachmawati Soekarnoputri, Sabam Sirait, dan dr. Sukowaluyo Mintohardjo. Muchtar Pakpahan
kemudian terpilih sebagai ketua umum SBSI yang pertama.
16. MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang
besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari
nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah
juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.
Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada masa itu
sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa ingin
tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan keterangan
seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah
SAW.
17. MASYARAKAT PANCASILA INDONESIA
Adalah milik bangsa dan rakyat Indonesia, bersifat terbuka tanpa membeda
bedakan miskin, kaya raya, buta huruf, sarjana atau disebut dengan Bhineka
Tunggal Ika
Berkat rahmat Tuhan YME, dengan visi, misi serta strategi yang bertujuan :
memahami, menghayati dan mengamalkan PANCASILA serta menjalankan UUD 1945
secara murni dan konsekuen, didorong oleh rasa tanggung jawab untuk ikut serta
dalam usaha mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia, maka Masyarakat Pancasila
Indonesia yang dilandasi pada pengertian keinsyafan dan keyakinan dapat
memberikan sumbangsih dengan segala aspek kegiatannya,memiliki fungsi dan peran
terhadap pembangunan karakter bangsa dan bersama - sama dengan unsur masyarakat
Indonesia lainnya dapat memberikan perannya dalam pembangunan harkat dan
martabat bangsa untuk menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dalam
kondisi mandiri, tenteram dan sejahtera.
18. ORGANISASI KERJA SAMA ISLAM
Organisasi Konferensi Islam (OKI) merupakan organisasi internasional non
militer yang didirikan di Rabat,Maroko pada tanggal 25 September 1969. Dipicu
oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsha yang terletak di kota Al Quds
(Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 telah menimbulkan reaksi keras dunia,
terutama dari kalangan umat Islam. Saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang
mendesak untuk mengorganisir dan menggalang kekuatan dunia Islam serta
mematangkan sikap dalam rangka mengusahakan pembebasan Al Quds.
Atas prakarsa Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko,
dengan Panitia Persiapan yang terdiri dari Iran, Malaysia, Niger, Pakistan,
Somalia, Arab Saudi dan Maroko, terselenggara Konperensi Tingkat Tinggi (KTT)
Islam yang pertama pada tanggal 22-25 September 1969 di Rabat, Maroko.
Konferensi ini merupakan titik awal bagi pembentukan Organisasi Konferensi
Islam (OKI).
19.ORGANISASI MAHASISWA INTRAKAMPUS
Organisasi mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi.
Para aktivis organisasi mahasiswa intrakampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstrakampus ataupun aktivis-aktivis independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya. Saat pemilu mahasiswa untuk memilih pemimpin senat mahasiswa, pertarungan antar organisasi ekstrakampus sangat terasa.
20. ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
21. POLITIK
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik dapat mencakup berbagai jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, lembaga think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi politik dapat pula dianggap sebagai suatu sistem politik jika memiliki sistem pemerintahan yang lengkap.
Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.
22. PARTAI KOMUNIS INDONESIA
Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, serta dituduh membunuh 6 jenderal TNI AD di Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal dengan peristiwa G30S/PKI.
23. ORGANISASI NEGARA-NEGARA PENGEKSPOR MINYAK BUMI OPEC
(Organisasi Negara Pengekspor Minyak) adalah Organisasi internasional
sebelas negara berkembang, yang sangat bergantung pada pendapatan minyak
sebagai sumber utama pendapatan mereka. Keanggotaan terbuka bagi setiap negara
yang merupakan net eksportir besar minyak dan yang membagi cita-cita
Organisasi. Anggota saat ini Aljazair, Indonesia, Iran, Irak, Kuwait, Libya,
Nigeria, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Venezuela. Karena pendapatan
minyak sangat penting untuk perkembangan ekonomi negara-negara, mereka
bertujuan untuk membawa stabilitas dan harmoni bagi pasar minyak dengan
menyesuaikan produksi minyak mereka untuk membantu memastikan keseimbangan
antara penawaran dan permintaan. Dua kali setahun, atau lebih sering jika
diperlukan, Menteri Minyak dan Energi Anggota OPEC bertemu untuk memutuskan
tingkat output Organisasi, dan mempertimbangkan apakah tindakan apapun untuk
menyesuaikan output diperlukan dalam terang perkembangan minyak terakhir dan
diantisipasi pasar. Sebelas anggota OPEC secara kolektif memasok sekitar 40
persen dari produksi minyak dunia, dan memiliki lebih dari tiga perempat dari
total cadangan terbukti minyak mentah dunia.
24. FRIENDS OF THE EARTH INTERNATIONAL (FOEI)
FOEI adalah sebuah federasi yang bergerak dalam pelestarian lingkungan hidup. Federasi ini beranggotakan tujuh puluh negara. Sama denganGreenpeace, federasi ini berpusat di Amsterdam, Belanda. Kegiatan organisasi ini adalah memelopori gerakan cinta kepada Bumi sebagai satu-satunya planet yang dihuni manusia. FOEI mengajak warga dunia untuk menyelamatkan Bumi yang saat ini terancam kerusakan yang semakin nyata. Untuk mengetahui lebih dalam tentang FOEI bukalah website-nya di www.foei.org.
25. GREENPEACE
Organisasi ini berpusat di Amsterdam, Belanda. Saat ini anggotanya sudah meliputi hampir seluruh dunia. Greenpeace merupakan organisasi pencinta lingkungan yang sangat gigih berjuang melawan tindakan yang dapat merusak lingkungan. Tidak jarang mereka harus berhadapan dengan pemerintahan suatu negara ketika memperjuangkan misinya.
Anggota Greenpeace tergolong sangat berani. Mereka pernah menghadang kapal pengangkut limbah nuklir dengan hanya menggunakan perahu boat. Mereka juga sering bentrok dengan aparat suatu negara saat kampanye atau memprotes kebijakan suatu negara yang bertentangan dengan pelestarian lingkungan. Untuk mengenal organisasi ini lebih jauh silakan buka website-nya di www.greenpeace.org.
26. WORLD WIDE FUND FOR NATURE (WWF)
WWF adalah sebuah organisasi lingkungan dunia yang bergerak dalam konservasi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Organisasi ini sering mengadakan penelitian di bidang konservasi serta upaya perlindungan habitat flora dan fauna. WWF yang berpusat di Gland, Swiss juga membuka program di berbagai negara dunia termasuk Indonesia. Alamat WWF Indonesia adalah: Kantor Taman A9, Unit A-1 Jl. Mega Kuningan Jakarta 12950. Alamat website-nya di www.wwf.or.id untuk Indonesia dan www.wwf.org untuk internasional.
27. WAHANA LINGKUNGAN HIDUP (WALHI)
Walhi merupakan organisasi yang konsisten memperjuangkan kelestarian lingkungan. Semula, organisasi ini hanya memfokuskan pada masalah-masalah lingkungan. Namun, seiring dengan perkembangan politik, organisasi ini juga sesuai dengan slogan mereka, yaitu “Menuju Transformasi Sosial, Kedaulatan Rakyat, dan Keberlanjutan Kehidupan”. Organisasi ini beralamat di Jl. Tegal Parang Utara No. 14 Jakarta 12790. Untuk mengenal Walhi lebih dekat, kunjungiwebsite-nya di www.walhi.or.id.
28. YAYASAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA (KEHATI)
KEHATI merupakan lembaga penyandang dana yang bersifat nirlaba, dalam upaya menjaga kelestarian keaneka-ragaman hayati Indonesia. Yayasan ini memfasilitasi segala upaya yang dilakukan kelompok masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam hal konservasi dan pemanfaatan sumber daya hayati secara lestari dan adil. Yayasan ini beralamat di Gedung Patra Jasa Lantai 2 Jalan Gatot Subroto Kav. 32–34 Jakarta 12950. Kunjungi juga website-nya di www.kehati.or.id.
29. YAYASAN BALIKPAPAN ORANG UTAN SURVIVAL (BOS)
BOS membantu reintroduksi orang utan sitaan di Stasiun Penelitian Wanariset di Kalimantan Timur. Yayasan ini dibentuk ketika Dr. Willie Smits, seorang ahli ekologi hutan tropis menemukan orang utan di pasar lokal. Yayasan ini mendukung program pendidikan pada masyarakat di mana habitat orang utan liar masih dapat ditemukan. Website-nya adalah www.orangoetan.nl.
30. ORGANISASI NIRLABA
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah.
Sumber : https://zizer.wordpress.com/2009/11/26/organisasi-sehat-dan-organisasi-berhasil/
Komentar
Posting Komentar